FLAT BELT
- Belt (sabuk) dan tali digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke poros yang lainnya melalui roda (pulley) yang berputar dengan kecepatan sama atau berbeda.
- nFlat belt umumnya dipakai pada crowned pulleys, sabuk ini lebih tenang dan efisien pada kecepatan tinggi, dan juga mampu mentransmisikan sejumlah daya yang besar pada jarak pusat pulley yang panjang.
- nFlat belt ini dapat dibeli dalam bentuk rol dan potongan yang nanti ujungnya disambung dengan special kits furnished oleh pabriknya.
Daya yang ditransmisikan ditentukan oleh:
- Kecepatan sabuk.
- Tarikan oleh sabuk pada pulley.
- Sudut kontak antara sabuk dengan pulley yang kecil.
- Kondisi pemakaian
Agar transmisi daya berlangsung sempurna, maka
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Jarak poros tidak terlalu dekat agar sudut kontak pada roda yang kecil sebesar mungkin.
- Jarak poros jangan terlalu jauh agar belt tidak terlalu berat.
- Belt yang terlalu panjang akan bergoyang, dan bagian pinggir sabuk cepat rusak.
- Tarikan yang kuat supaya bagian bawah, dan sabuk yang kendor di atas agar sudut kontak bertambah besar.
- Jarak antar poros maksimum 10m, dan jarak minimum adalah 3,5 kali diameter roda yang besar.
Bahan sabuk:
- Kulit
- Anyaman benang
- Karet
Cara penyambungan sabuk menggunakan:
- Lem
- Dijahit
- Straples
- Kait
Tegangan pada belt kulit: 210 – 350 kg/cm2, dan dengan angka
keamanan 8 – 10. Dengan tegangan yang diijinkan 17,5 kg/cm2,
maka umur belt dapat mencapai 15 tahun.
Kecepatan belt dibatasi 20 – 22,5 m/s. Jika kecepatan
meningkat, maka gaya
sentrifugal akan bertambah besar, dan akan mengurangi daya yang diteruskan.
Koefisien gesek sabuk ditentukan oleh:
- Bahan sabuk
- Bahan pulley
- Kecepatan sabuk
- Faktor slip
Untuk sabuk kulit dan roda besi cor, koefisien gesek dapat
diprediksi dengan persamaan:
ν = kecepatan sabuk (m/menit)
Macam-macam konfigurasi transmisi flat belt:
- Open Belt drive,
untuk poros
sejajar dan berputar dalam arah yang sama
- Crossed or twist belt drive,
untuk poros sejajar dan berputar berlawanan
arah. Karena belt saling bergesekan maka belt menjadi cepat aus dan sobek.
Jarak poros dibatasi maksimum 20 kali lebar belt dan kecepatan maksimim 20
meter/s.
- Quarter
turn belt drive, untuk poros yang bersilangan
tegak lurus dan berputar dalam arah tertentu. Lebar pulley harus lebih
dari 1,4 kali lebar sabuk.
4. Belt
drive with idler pulleys,
untuk memperbesar sudut kontak
jika jarak poros cukup panjang. Dengan cara ini dapat digunakan untuk
perbandingan kecepatan tinggi, dan untuk menambah tarikan belt.
Dapat juga digunakan jika
beberapa poros perlu mengambil daya dari sebuah poros penggerak.
- Compound belt drive,
digunakan untuk transmisi daya
dari dari sebuah poros ke beberapa roda
- Stepped or cone pulley drive,
digunakan untuk mengubah
putaran poros yang digerakkan sementara putaran poros penggerak tetap.
- Fast and loose pulley drive,
digunakan
jika poros yang digerakkan dapat dihentikan atau diputar.
Perbandingan Kecepatan
n Karena kecepatan linier pada
kedua puli sama, maka:
n Dan
perbandingan putaran antara kedua puli menjadi:
n Dengan:
n N2 =
putaran poros yang digerakkan
n N1 =
putaran poros penggerak
n D2 =
diameter pulley yang digerakan
n D1 =
diameter pulley penggerak
n Jika
tebal belt (t) perlu dipertimbangkan, maka:
Jika faktor slip (s) dimasukkan, maka:
Dengan
: s = faktor slip total utuk kedua roda.
Panjang
sabuk
1. Transmisi
terbuka
Daya
yang ditransmisikan oleh sabuk:
Jika
puli A menggerakkan puli B, maka dengan arah putaran searah jarum jam, maka
tarikan belt F1 lebih besar dari pada F2. Hubungan F1 dan F2 dapat dinyatakan
dengan:
Dengan: μ = koefisien gesek
Jika efek sentrifugal
diperhitungkan maka tegangan belt menjadi:
Dengan Fc = tarikan
sentrifugal, dan
w adalah berat sabuk per satuan
panjang
Daya yang ditransmisikan oleh
belt adalah:
P = (F1-F2) V
Dengan:
F1 = Tarikan belt pada sisi
tegang
F2 = Tarikan belt pada sisi
yang kendor
V = Kecepatan keliling belt
Daya juga dapat dihitung dengan
persamaan:
P=(f1-fc).v e μ0(di pangkat) -1/ μ0(di pangkat)
- Torsi pada puli penggerak = (F1 - F2) r1,
dan pada puli yang digerakkan =
(F1–F2) r2
- Lebar sabuk ditentukan berdasarkan tarikan maksimum, dan tegangan yang diijinkan, karena:
F1 =
Sw.b.t
Dengan: Sw = tegangan yang
diijinkan
b =
lebar sabuk
t =
tebal sabuk
Pemilihan
Flat Belt
- Pemilihan flat belt ditentukan berdasarkan kapasitas daya yang dapat diteruskan per satuan lebar belt untuk jenis belt dari bahan tertentu. Kapasitas daya masih dikoreksi dengan faktor pemakaian, faktor koreksi untuk dimensi pulley, dan faktor koreksi sudut kontak.
- Daya desain belt menjadi:
Dayadesain=kapasitasdayaXsf
/ FdX F0
Dengan:
sf =
faktor pemakaian
fd =
faktor diameter
f = faktor sudut kontak
Tabel
kapasitas daya untuk belt dari kulit (HP/cm lebar)
Tabel
kapasitas daya untuk belt dari kanvas berlapis karet (HP/cm lebar)
·
Kapasitas daya untuk belt dari bahan terpal
(kecepatan 10 m/s)
Untuk
beban ringan: 0,23 kw (0,34 HP) per cm
lebar puli
Untuk
beban berat: 0,289 kw (0,392 HP) per cm lebar puli
Tabel
faktor pemakaian flat belt
Tabel
faktor koreksi untuk dimensi puli yang kecil
Tabel
faktor sudut kontak
Daftar
Pustaka:
·
Prajitno. Elemen Mesin Pokok Bahasan Transmisi
sabuk dan Rantai. Jurusan Teknik
Mesin UGM. 2001
·
Deutschman d. Aaron.,J. Michels. Walter.,E. Wilson. Charles. Machine Design.Macmillan
Publising.Co. Inc. 1975